Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Menjenguk Orang Sakit?

        Pagi ini Jelly dkk digemparkan oleh kabar bahwa teman mereka Haris mengalami kecelakaan. Berita itu diberi tahu oleh Jeden melalui grub wassaf.        Jelly mauu pergi tapi tidak ada yang mengantar, alhasil ia pergi menggunakan ojol. Ya, walaupun harus mengeluarkan uang sejumlah 10rb untuk ongkos, setidaknya dia bisa ikut ngumpul.        Ternyata teman-teman yang lain sudah deluan tiba. Ada Jeden, Hani, dan Mony        "Heh, gimana ceritanya sampe kaki lu bisa gitu?" Tanya Jelly sambil menunjuk kaki Haris yang terbungkus perban berwarna ungu. "Mana warna perbannya ungu lagi. Prik."        "kaya yang udah gue bilang di gc, gue tuh pagi pagi lagi santuy beli lontong di gang depan sekalian sepedaan. Waktu pergi sih gaada masalah apa apa. Pas pulangnya nih yang bermasalah.        Sebelah rumah gue kan rumah bang Hasyim, lu tau sendirilah berapa banyak ayam pelihara...

Pulang Tarawih? Jalan Dulu Dong

Pukul 8 malam. Anya sudah siap dengan mukena birunya, sekarang ia sedang menunggu para sepupunya yang lain di ruang tamu. Sambil bermain hp tentunya. Sejak sepupunya pada pindah, tak jarang mereka salat tarawih berjamaah di masjid komplek. Mereka berjalan kaki, malas bawa kendaraan.  "Assalamualaikummm!" Teriakan sepupunya sudah kedengaran tuh.  Anya langsung bangun dan manggil abang-abangnya. "BANG JIAN! BANG JUNA! ICAN! AYUK. MEREKA SUDAH SAMPAI," Teriaknya sambil menuju kekamar bunda untuk pamit. lima menit kemudian empat bersaudara itu tiba di teras, "Yuks," ajak Feli. Bang Jian mengrenyitkan dahi heran. "Lah, lo masih disini?" tanyanya. Felix mengangguk. "Lebaran baru balik." yang lain sih oh aja. Feli itu sepupu mereka yang tinggal di Australia. Dia kemari karena adanya pertukaran pelajar sekolah Si Feli dan sekolah Anya. Di perjalanan, ntar berapa kali Anya hampir menginjak genangan air. Maklum, akhir-akhir ini sering hujan. ...

Konferensi Meja, Gibah?

Setelah makan malam, seperti biasa, setelah sholat isya dan sedang gabut, Aku dan ketiga saudaraku berkumpul di depan tv ruang tengah. Tidak ada yang masuk deluan ke kamar. Semua kegiatan kami lakukan disitu.        Mulai dari Bang Jiun yang senyum-senyum nge-chat gebetannya, Bang Ajun dan Omin yang sedang rebutan remot tv, dan aku yang mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk menonton saluran kesukaanku.          Kalau kata bunda ketika melihat ini, "Tumben akur, biasanya juga berantem." katanya.  "biasa lah bun. berantem kami itu, buat mendekatkan atau mempererat keakraban. berhubung kami lagi capek berantem, kami nyari alternatif lain untuk mendekatkan kami berempat." Jelas bang Jiun.         Bunda tertawa mendengarnya. "Ahaha. Alhamdulillah, bagus-bagus. lanjutkan." lalu bunda keluar dari ruang tengah.         Tak lama, Ayah pulang dengan beberapa bungkus pentol.  Btw ayah baru pulang d...

Hari Senin Itu...

       Upacara?  Siapa yang tidak tau dengan kegiatan yang bernama "Upacara" ini. Seluruh orang di dunia pasti tahu walau dengan berbeda pengertian. Tak terkecuali upacara bendera yang selalu dilaksanakan setiap senin di seluruh Indonesia.         Termasuk Maya yang sekarang sedang  berjongkok melihat kesekitar. Ia mencuri-curi untuk berjongkok karena lelah melaksanakan upacara dibawah terik matahari pagi. Untung saja dia berada di barisan belakang.       Ketika melihat ke barisan para cowok, ia tidak salah lihat kan? Kenapa temannya Cio bisa nyempil ditengah, diantara tiang-tiang berjalan. Padahal ia lebih pendek dari Maya.       Mata mereka bertemu, dan Cio menunjukkan wajah jumawanya. Seakan-akan mengatakan " Gimana? lo iri kan? " ingin rasanya Maya remas wajah cowok itu. ***         "MAYAAAA!!! BURUAN! Lo lelet banget sih." Itu Sena, sahabat Maya. Ia rusuh menarik tangan Ma...